Jumat, 26 Agustus 2011


BAHAYA PENYALAHGUNAAN FACEBOOK


Pada tanggal 20-21 Mei 2009 lalu para ‘ulama yang tergabung dalam Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPP) se-Jawa Timur mengadakan Bahtsul Masa-il XI di Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-at Lirboyo Kediri. Acara yang dihadiri oleh 50 Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Timur tersebut membahas berbagai issu aktual, diantaranya mengkaji hukum penyalahgunaan facebook yang akhir-akhir ini sangat digemari oleh sebagian besar kaum remaja, terutama pelajar dan mahasiswa. Menurut Lembaga Independen Pusat Operasional Facebook, Palo Alto California Amerika Serikat bahwa dari 235.000.000 penduduk Indonesia, tidak kurang dari 813.000 pengguna facebook. Namun sangat disayangkan teknologi informasi yang semula dimanfaatkan sebagai media silaturrahim sekarang berubah menjadi media tukar informasi maksiat atau lebih jelas lagi sebagai ajang perzinahan terselubung.

Facebook adalah sebuah situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zucker Berg lulusan Harvard University. Meskipun usianya baru beberapa tahun, situs ini bisa mengalahkan kepopuleran mesin pencari situs lainnya seperti yahoo dan google yang lebih dulu lahir. Facebook lebih popular lagi pada saat calon presiden Amerika Serikat Barack Obama menggunakan media ini sebagai alat kampanye, sehingga beliau lebih dikenal oleh masyarakat dan akhirnya terpilih sebagai presiden Amerika Serikat. Konon media ini juga dipergunakan untuk kampanye calon presiden dan wakil presiden Indonesia yang akan bertarung pada bulan juli mendatang.

Selain digunakan sebagai alat silaturrahim, komunikasi dan sosialisasi, facebook juga bisa dimanfaatkan untuk tukar informasi berbagai ilmu pengetahuan dan dakwah dengan lembaga/perorangan di seluruh dunia. Inilah yang menyebabkan kenapa media ini sangat digemari masyarakat. Karena media ini dirasakan lebih efektif dan efesien dibanding lainnya.
Disamping mengandung nilai mashlahat (positif) karena sisi manfaat yang begitu besar, ternyata facebook mengandung nilai madharat (negatif) apabila disalahgunakan kepada hal-hal yang negatif. Bahayanya bukan hanya bagi diri si pemakai, tetapi juga bagi orang lain akibat pengaruh negatif dari si pemakai. Misalnya bila seseorang memanfaatkan jejaring sosial ini untuk pendekatan kepada lawan jenis (pedekate) bahkan sampai mengarah kepada perzinahan atau bila seseorang memanfaatkan jejaring sosial ini untuk menyebarkan berita kebohongan (mengandung) fitnah, atau menyebarkan situs porno, lalu situs ini dibaca orang hingga ia melakukan perzinahan, maka bahayanya bukan hanya bagi si pengguna web ini tapi juga orang lain. Masalah seperti inilah yang menjadi perbincangan para ulama pondok pesantren putri se-Jawa Timur beberapa hari yang lalu. Jika hal tersebut dibiarkan maka tidak mustahil moralitas bangsa yang terkenal sebagai bangsa yang religius ini hancur perlahan-lahan. Dan bangsa-bangsa didunia akan mencatat dalam sejarah bahwa sebuah bangsa yang populer di dunia sebagai bangsa yang berakhlak mulia dan berperadaban tinggi ini hilang tinggal kenangan. Maka pantas kalau seorang ulama pernah mengatakan bahwa ummat itu akan eksis selama akhlak masih terpelihara, jika tidak begitu, hancurlah ummat itu.

Reaksi Ummat
Setelah mempelajari beberapa kasus di atas tentang bahaya penyalahgunaan facebook bagi generasi muda, maka para ‘ulama se-Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPP) menyatakan hal-hal sebagai berikut: hukum penyalahgunaan facebook adalah haram, apabila; a) digunakan untuk pendekatan kepada lawan jenis. Karena Islam sudah mengatur untuk melakukan hal tersebut yaitu dengan melakukan khithbah (pinangan), b) digunakan untuk menyebarkan berita kebohongan (fitnah), dan c) digunakan untuk membicarakan masalah yang vulgar, intim, dan membangkitkan syahwat (pornoghrafi dan pornoaksi). Demikianlah beberapa keputusan dalam bahtsul masa-il yang diselenggarakan oleh para ‘ulama se-Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPP).

Sehari setelah acara bahtsul masa-il, berbagai kalangan menanggapi keputusan para ‘ulama se-Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPP). Tentu saja, ada yang pro dan ada yang kontra. Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan menanggapi bahwa fatwa haram terhadap facebook adalah suatu degradasi pemikiran Islam. Hal senada didukung oleh penolakan haram terhadap facebook oleh Muhammadiyah. Sementara KH.Mustafa Ya’kub salah seorang anggota Komisi Fatwa MUI Pusat ketika diwawancarai oleh salah satu TV Nasional menyatakan persetujuannya atas hasil keputusan bahtsul masa-il FMPP. KH. Hasyim Muzadi (Ketua Umum PBNU) berpendapat bahwa facebook bisa menjadi haram apabila disalahgunakan. Karena kata beliau facebook itu ibarat sebilah pisau yang bersifat netral. Jika pisau digunakan sebagai alat memasak sangat bermanfaat bagi manusia. Tetapi apabila pisau disalahgunakan untuk membunuh atau menyakiti manusia pasti sangat membahayakan (madharat). Roy Suryo seorang pakar Telematika menyambut baik fatwa haram facebook untuk memperkuat UU. nomor 11 tahun 2008 tentang hukuman pidana bagi penyalahgunaan teknologi informasi.

Tujuan Hukum Islam
Tujuan pensyari’atan hukum Islam adalah untuk kemashlahatan umat manusia. Oleh karena itu setiap ada permasalahan baru yang tidak tertulis dalam nash alQur’an dan asSunnah diharuskan agar melakukan ijtihad. Dalam melakukan ijtihad para ‘ulama fuqaha selalu memperhatikan kaidah-kaidah yang telah disepakati. Diantaranya harus memperhatikan kaidah-kaidah ushul dan tujuan syari’at Islam (maqashid alsyari’ah). Para ‘ulama fiqh bersepakat bahwa maqashid alsyari’ah ada lima perkara, yaitu: memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara keturunan, dan memelihara harta benda. (lihat al-Syathibi dalam alMuwafaqat IV:90)
Berkaitan dengan keputusan hukum penyalahgunaan facebook yang dikeluarkan oleh para ‘ulama se-Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPP), hendaklah pengambilan keputusan tersebut (istinbat alhukm) tidak keluar dari kaidah-kaidah yang telah disepakati oleh para ‘ulama fuqaha. Sehingga dalam menyikapi permasalahan penyalahgunaan facebook paling tidak ada indikasi; sejauh mana pengaruh negatifnya (madharat) bagi umat apabila tidak diharamkan dan bagaimana akibatnya apabila diharamkan. Sisi positif dan sisi negative merupakan pertimbangan utama dalam menentukan sebuah keputusan hukum. Jika ternyata pengaruh positif (mashlahat) kepada umat lebih besar, demi menjaga generasi muda dari dekadensi moral bila penyalahgunaan facebook diharamkan, kenapa umat Islam tidak mendukung? Bisa dibayangkan, kalau penyalahgunaan facebook tidak diharamkan, bagaimana nasib bangsa ini mendatang? Sedangkan pengaruh negatif penyalahgunaan facebook bagi generasi muda sangat luar biasa. Pengaruh negatif penyalahgunaan facebook bisa membuat generasi muda panjang angan-angan, gampang tertipu, muda dihasut akibat fitnah, mudah melakukan tindakan kriminal seperti pemerkosaan, perzinahan, kekerasan dalam rumah tangga dan lain-lain tergantung dari kemasan facebooknya.

Kehadiran Islam ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak mulia sebagai jatidiri umat manusia. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. “sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia”. Dalam hadits ini memberikan pemahaman, bahwa generasi muda yang dikehendaki oleh Islam ialah generasi yang berakhlakul karimah. Inilah yang disebut generasi rabbani, sebuah generasi yang berakhlak qur’ani, pewaris perjuangan para nabi dan rasul. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban umat yang beriman apabila melihat suatu kemungkaran, rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu, rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu lagi, rubahlah dengan hatinya. Inilah tuntunan Islam yang benar (lihat hadits ke 34 al arba’in al Nawawi). Jadi, segala sesuatu yang dipastikan akan membahayakan kelangsungan sebuah generasi, wajib hukumnya untuk dicegah. Dalam hadits ke 32 nabi Saw. bersabda, ”Tidak boleh melakukan sesuatu perbuatan (madharat) yang dapat mencelakakan diri sendiri dan orang lain”. Berdasarkan hadits inilah kemudian para ‘ulama fuqaha membuat suatu kaidah; ad-dhararu yuzal (Kemadharatan harus dihilangkan), dan dar-ul mafasidi muqaddamun ’ala jalbil mashalihi (mencegah sebuah kerusakan harus lebih didahulukan daripada mengambil kemashlahatan). Berdasarkan beberapa dalil dan kaidah tersebut, bisa ditetapkan bahwa penyalahgunaan facebook merupakan sesuatu yang membahayakan bagi generasi muda Islam yang akan melanjutkan estafeta kepemimpinan di negeri ini. Ia merupakan salah satu kemungkaran terselubung yang harus dicegah. Maka tidaklah berlebihan kalau para ‘ulama se-Jawa Timur yang tergabung dalam Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPP), menghukumi penyalahgunaan media ini sebagai sesuatu yang diharamkan.
Islam mengajarkan agar setiap orang yang beriman mewaspadai kehadiran generasi yang lemah, seperti tercantum dalam ayat alQur’an, ”Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. (Qs.4:9). Generasi lemah yaitu generasi yang sakit mental. Sebab seorang mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, begitulah kata nabi Saw. Melalui tulisan ini dihimbau kepada seluruh tokoh masyarakat agar bisa mensosialisasikan fatwa haram penyalahgunaan facebook ini untuk menyelamatkan generasi muda dari dekadensi moral. Semoga.
* Mursana, M.Ag. : Ketua Pokjaluh Kandepag Kab. Cirebon, alumni Pesantren Darussalam Ciamis
Diposkan oleh mursana

BAHAYA FACEBOOK


Bahaya Facebook



Beberapa hari ini, blog baru saya AgungSusanto.com ini memang tidak update. Mengingat karena saya sedang sibuk mengurus blog blog saya yang lain. Dan juga sibuk melakukan editing template untuk blog ini. Lalu minimnya ide dan inspirasi juga membuat saya enggan untuk menjamah blog ini. Tapi mau tidak mau saya harus tetap mengurusnya.

Melihat hal ini, sayapun segera mencari berbagai sumber untuk dapat mengisi postingan di blog saya ini. Beberapa website saya telusuri. Dan mendapatkan sebuah artikel menarik. Mengenai bahaya Facebook.

Larry Rosen, psikolog di Cal State Dominguez Hills, yang telah mempelajari dampak teknologi terhadap manusia selama lebih dari 25 tahun mengungkapkan situs jejaring sosial seperti Facebook ini berdampak buruk untuk anak dan remaja.

Ia mengungkapkan temuannya dalam pertemuan tahunan American Psychological Association. Menurutnya, remaja yang sering menggunakan teknologi seperti video game atau internet, cenderung lebih mengeluhkan nyeri perut, gangguan tidur, kecemasan dan depresi. Mereka juga dilaporkan sering bolos sekolah.

Selain itu remaja dan orang dewasa muda yang sering login ke Facebook lebih narsis. "Situs jejaring sosial membuat seseorang lebih narsis karena bisa mengiklankan dirinya sendiri 24 jam 7 hari seminggu menurut keinginan pribadi," kata Rosen.

Di antara pengguna dari segala usia, Rosen menilai makin banyak orang menggunakan Facebook, makin besar kemungkinan mereka memiliki gangguan kepribadian antisosial, paranoia, kecemasan dan penggunaan alkohol.

Ketika Rosen dan timmnya mengamati siswa SMP, SMA dan mahasiswa yang sedang belajar untuk ujian selama 15 menit, mereka menemukan bahwa kebanyakan siswa hanya bisa fokus selama dua sampai tiga menit sebelum mengalihkan perhatian mereka untuk hal-hal yang kurang ilmiah, seperti teks pesan atau fitur media sosial di ponsel. Tidak mengherankan siswa yang sebentar-sebentar memeriksa akun Facebook sambil belajar mendapatkan hasil yang buruk saat ujian.

Orang tua juga harus menangani bentuk lain dari jejaring sosial, seperti mengirim dan menerima pesan teks (SMS). Remaja rata-rata mengirimkan lebih dari 2.000 teks per bulan. Ini adalah jumlah besar yang bukan cuma memicu masalah tidur dan konsentrasi, tetapi juga stres fisik.

Meski Facebook juga memiliki banyak sisi positif, tetapi Rosen menyarankan agar orangtua perlu memberi pemahaman pada anak mereka mengenai cara berperilaku secara online. Hal ini bisa mendorong anak untuk menyadari apa yang boleh dan dilarang ketika menggunakan internet.

Ia menambahkan, media sosial jika digunakan secara tepat bisa membantu anak berperilaku empati dan berinteraksi dengan teman-temannya tanpa harus mengkhawatirkan reaksi orang secara langsung. "Untuk anak-anak pemalu ini akan menjadi nilai tambah dan membantu mereka keluar dari cangkangnya," katanya.

Tetapi ada satu hal penting yang kerap dilupakan orangtua, yakni Facebook sebenarnya ditujukan untuk orang dewasa, bukan anak-anak. "Berbeda dengan bullying di sekolah, bullying yang terjadi di internet bisa terjadi setiap saat," katanya.

Mungkin itu adalah secuil info yang saya ambil dari Kompas.com mengenai bahaya penggunaan Facebook. Namun semua itu kemabali lagi kepada kita sendiri dalam kebijaksanaan penggunaan layanan seperti Facebook ini.

Sumber : kompas.com

Jumat, 29 Juli 2011

Perlukah anak di Imunisasi?

Perlukah Anak Di Imunisasi? (Bahaya Imunisasi)
IMUNISASI yang saya maksud disini adalah imunisasi dengan cara VAKSINASI

foto: kompas.com
Dalam dua hari ini saya berdiskusi disebuah mailing list, namanya milis sehat yang dimoderatori oleh beberapa DSA (Dokter Spesialis Anak). Karakter milis ini adalah lebih cenderung tanya jawab antara pasien dengan dokternya, dibanding milis lain yang kebanyakan anggota milisnya berkedudukan setara. Arus informasi tidak searah.
Posting saya yang berjudul “Betulkah Imunisasi Tidak Perlu?” ditanggapi dengan baik oleh semua anggota milis tetapi dengan posisi yang sama. Tidak ada satu orangpun yang sependapat dengan saya bahwa Imunisasi bukanlah sesuatu yang harus. Seperti yang sudah saya bayangkan sebelum membuka diskusi, dalam diskusi ini saya sendirian dengan pendapat bahwa Imunisasi tidak perlu buat balita. Kondisi ini terbentuk karena karakter milis yang saya sampaikan diatas.
Bahkan mungkin banyak yang menganggap saya bodoh dengan tidak mengimunisasi anak saya. It’s fine, pasti dia punya dasar pijakan berfikir yang saya tidak miliki. Kalau referensi ilmu saya sama dengan dia tentu saya akan berfikir seperti dia. Begitu juga sebaliknya, jika pengetahuan yang saya miliki ada didalam kepalanya, belum tentu dia akan berfikir seperti itu.
Ya, dengan keterbatasan ilmu kesehatan/kedokteran tentu saya tidak bisa memahami dengan baik manfaat imunisasi seperti yang didukung oleh semua smart parents dimilis tersebut. Karena keterbatasan ilmu itu pula saya melakukan imunisasi terhadap dua orang balita saya dengan lengkap (kecuali polio). Imunisasi polio terlalu beresiko menurut saya.
Hal kontroversial lain yang sering dibahas dimilis ini tetapi diterima dengan baik oleh anggota milis adalah penggunaan anti biotik dalam resep obat oleh kebanyakan dokter. Ketika hal ini saya lontarkan ke seorang dokter maka tanggapannya sama dengan tidak mengimunisasi balita. Dokter menjawab saya lebih tahu.
Tetapi kenapa diterima baik oleh milis ini, karena arus informasinya tidak frontal tetapi sesuai arus, datang dari dokter yang diikuti oleh anggota milis lain. Jika issue tidak perlu imuniasi ini dibawa oleh dokter tentu kondisi diskusi akan jauh berbeda.

Minggu, 20 Maret 2011

Trik Nabi Menghindari Maksiat

Trik Nabi Menghindari Maksiat

Posted on March 8, 2008 by qosdie

Abdul Adzim

Nabi besar yang berahlaq mulia tidak hanya pandai memanage perutnya dengan banyak berpuasa. Beliau juga mampu mengatur mripate (kedua matanya) dari pandangan maksiat. Sesekali Nabi mengigatkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga mata dengan cara Ghodul Bashar. Dengan kata lain, kita dituntut mampu mengendalikan mata dari pandangan-pandangan (maksiat) yang bisa menganggu kejernihan hati dan jiwa serta kecerdasan intelekktual (fikiran). Ghodul Bashar (menjaga pandangan), ini berlaku untuk kaum lelaki dan wanita, bukan hanya bagi kaum lelaki, berdasarkan keterangan bahwa Nabi pernah kedatangan seorang sahabat yang bernama Umi Maktum yang buta. Ketika Umi Maktum hendak memasuki daleme (rumah) Kanjeng Nabi, siti Aisah minta izin kepada baginda Nabi untuk menemuinya. Ternyata pada waktu itu Nabi tidak mengizinkanya, dengan alasan; walaupun Umi Maktum seorang yang buta tetapi Siti Aisah tetap bisa melihatnya.

Berangkat dari kisah diatas, larangan Ghodul Bashar tidak hanya dikhusukan kepada untuk kaum lelaki. Hendaknya kaum wanita juga melakukan Ghodul Bashar, dengan cara merundukan kepala ketika sedang berjalan agar tidak banyak bertatapan dengan kaum pria. Memakai Hijab atau cadar adalah salah satu cara menghindari fitnah dan diminimalisir maksiat mata kaum pria. Ini, bisa dilakukan oleh kaum pemuda dan remaja putri, karena dorongan nafsu yang masih kuat. Namun, fenomena yang berkembang di belahan negara yang berpenduduk muslim, kebanyakan tidak mengunakan cadar, Hijab, atau kerudung jilbab. Kondisi seperti ini membuat kita semakin sulit untuk menghindarinya. Baginda Nabi seolah-olah sudah bisa menangkap sinyal, bahwa umatnya dikemudian hari akan hidup ditenggah-tenggah budaya sekuler dan terbuka. Oleh karena itu, beliau memberikan trik khusus untuk menghindari maksiat mata, berdasarkan keterangan hadisnya yang berbunyi”

يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج . فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج . ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء

(رواه البخاري رقم 4778 )

Wahai para pemuda..! barang siapa diantara kalian sudah (Mampu) memasuki waktu menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah itu mampu menghindari maksiat mata, dan menjaga dari maksiat kemaluan.

Beberapa Trik Nabi yang ditawarkan, merupakan cara untuk meminimalisir maksiat serta demi kemaslahatan pengikutnya;

  • Pertama Ghodul Bashar atau merundukan kepala; cara ini diakui oleh baginda Nabi sangat berat, bukan berarti tidak mampu kita lakukan. Akan tetapi diperlukan perjuanagan serta latihan dengan inten agar mata tidak terbiasa tolah toleh atau atau melotot melihat wanita dijalan.
  • Kedua: cara yang kedua dengan berpuasa (manajemen perut). Puasa juga menjadi solusi terbaik didalam mengurangi dorongan nafsu biologis. Dengan demikian, matapun tidak blagaran (jelalatan) seperti biasanya. Kendati demikian, kemaksiatan mata sangat sulit untuk dikendalikan, kecuali senantiasa mengingat Allah swt.
  • Ketiga; Menikah, cara ketiga ini sangat mujarab serta penting untuk dilakukan agar manusia tidak terus menerus melakukan pelangaran Mata. dengan menikah nafsu bilogis bisa tersalurkan dengan halal, matapun juga terkurangi maksiatnya. Hanya haja tidak semua orang bisa melakukanya dengan baik. Karena kondisi dan situasi lingkungan tidak mendukung sehingga aktifitas maksiat mata masih belum maksimal untuk menghindarinya.

Trik Aman Menghindari Maksiat.

Tidak semua orang yang bersuami atau beristri mampu meredam gelora nafsunya dengan baik sesuai dengan tuntunan Agama. Potensi maksiat mata ternyata tidak kenal waktu, tempat dan usia. Menikah, Ghodul Bashar serta berpuasa kadangkala belum mampu meredamnya. Hanya saja, tensi maksiatnya berkurang. Untuk menyelamatkan umatnya, kanjeng Nabi memberikan cara lain, dengan tujuan agar umatnya selamat dunia dan akhirat serta bahagia didalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Cara ini sangat efektif, sebagaimana hadisnya yang berbunyi ”

Dari Jabir, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan hasrat dan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, “Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan….Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (HR Tirmidzi).

Kandungan hadis ini mengisaratkan, bahwa memandang wanita bisa menimbulkan fitnah, lebih-lebih yang dipandang berparas ayu serta berpenampilan mengoda. Kondisi bangsa Indonesia, serta pola hidup dan budaya serta busana sangat mendukung untuk bermaksiat, belum lagi faktor lainya. Nabi menyarankan kepada kaum lelaki atau wanita untuk tidak berpaling dari pasanganya. Manakala seorang istri atau suami melihat lawan jenisnya, kemudian nafsu biologisnya muncul, hendaknya mendatangi istrinya, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, seseorang akan selamat, dan tidak jatuh pada propaganda nafsunya serta nyayian syetan.

Maraknya perselingkugan fisik, banyak faktor, salah satunya dikarenakan ketidak puasan seseorang dengan pasangannya. Disisi lain, faktor nafsu yang tidak terkendali serta mata yang tidak terjaga (tatapan genit) serta kondisi yang sangat jauh dari nilai-nilai luhur islam. Sedangkan perselingkuhan hati diakibatkan karena tidak mampu menerima kenyataan, sehingga kecenderungan bermain-main dengan pasangan orang lain muncul. Ada kalanya yang menoba-coba. Pada hakekatnya; semua di picu oleh dangkalnya pengetahuan Agama serta lemahnya keimanan dan ketaqwaan seseorang.

Amal Penghapus Dosa.

Kemaksiatan yang dilakuan manusia menjadikan Allah tidak ridho, atau menajadikan manusia semakin jauh dari rahmat-Nya. Apalagi jarang menjalankan perintah-Nya; seperti sholat puasa, sedekah, bahkan mengingat-Nya juga jarang dilakukan, apalagi beramal sholeh. Dengan demikian, manusia nyaris dalam jurang kehancuran karena kemaksiatan, akan tetapi jika manusia senantiasa mengingatnya kemabli, kemudian rajin beribadah; baik mahdoh atau nawafil, maka Allah juga mengingat kita.

Amal sholeh baik yang mahdhoh atau sunnah akan menjadi penghapus dosa, kecuali dosa-dosa besar. Allah berfirman QS.Huud 114.

Artinya ” Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

Imam Al Hafid Ibnu Katsir menerangkan didalam tafsirnya’ suatu saat datang seorang laki-laki kepada Baginda Nabi, ia menyampaikan perihal dirinya yang tegila-gila dengan seorang wanita, ia telah melakukan pelangaran-pelangaran, yang tidak dilakukanya adalah berzina. Laporan ini menjadi Asbabun Nujulnya surat Huud ayat 114. Bahkan dzikir, istigfar juga menjadi penghapus, karena semuanya dikategorikan amal baik. Nabi mencontohkan dengan ’’ لاإله إلا الله adalah sebaik-baik dzikir. Dalam suatu keterangan telah ditegaskan; suatu ketika ada seorang laki-laki yang datang kepada baginda Nabi, ketika sedang mengoda wanita tersebut tiba-tiba ingat kepada-Nya, seketika itu ia meningalkan wanita itu. Karena merasa getun dan menyesal, maka orang itu menanyakan kepada Nabi. akhirnya Allah menjawabnya.

Berbeda dengan seseorang yang melakukan kemaksiatan atau pacaran dengan disengaja, atau direncanakan. Konteks cerita diatas dilatar belakangi dengan kitidak sengajaan atau ada unsur perencanaan. Sedangkan fenomena yang berkembang sekarang, terkesan direncankan dan disengaja, sedangkan prakteknya diulang-ulang. Yang diharapkan ayat diatas tidaklah demikian, karena kebanykan dari umatnya melakukan akrena terencana dengan rapi, serta disengaja.

Ayat diatas didukung oleh hadis Nabi dengan redaksi yang berbeda-beda, tetapi maksud dan tujuanya adalah sama; yaitu kebaikan yang telah dilakukan akan menghapus kesalahan dan dosa.

عن أبي ذر ان النبي صلى الله عليه وسلم قال له : اتق الله حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن

(رواه أحمد رقم 21392 )

Di riwayatkan dari Abi Darr, sesungguhnya Nabi SAW berpesan kepadanya:” bertaaqwalah engkau kepada Allah dimana saja berada, dan ikutilah kejelekan itu dengan amal kebaikan, amal baik itu bisa menghapusnya, berbudi pekertilah didepan manusia denga budi pekerti yang indah (HR. Ahmad)

Semua bentuk amal sholeh mampu menghapus dosa, baik bersifat wajib, sunnah. Semakin banyak beramal sholeh, semakin banyak pula dosa yang terhapus, semakin sedikit amal baik, potensi dosa semakin tinggi. Begitulah, keagungan Allah swt, serta harapan Nabi terhadap pengikutnya; selamat didunia dan akhirat.

Dosa yang Tidak Terhapus.

Nabi telah memberikan triknya bagaimana menghindari Maksiat, serta cara menghapusnya, kendati demikian tidak semua dosa atau maksiat bisa terhapus dengan kebaikan. Yang dimaksutkan oleh baginda Nabi, serta kandungan tafsir diatas adalah dosa-dosa kecil, yang disebut dengan (al-Soghoir). Sedangkan dosa-dosa besar (al-Kabair), tidak bisa hilang dengan amal kebaikan, akan tetapi bisa terhapus dengan Taubatan Nasukha. Begitulah, semua dosa kecil atau besar tetap akan mendapatkan ampunan dari Allah swt. Hanya saja, dosa-dosa besar seperti Syirik, durhaka kepada kedua orang tua, berzina, membunuh termasuk dosa yang memerlukan taubat sungguh-sungguh,serta merasa kecewa dan tidak mengulangi lagi.

Sedangkan dosa kecil, seperti ngrasani, mengintip, melihat wanita, serta dan lain sebagainya dapat terhapus dengan kebaikan. Bahkan Nabi menjelaskan didalam hadisnya” sesungguhnya Allah membuka pintu maaf dimalam hari bagi orang yang melakukan dosa disinag hari, serta membuka pintu maag disiang hari bagi orang yang melakukan dosa di malam hari” dalam keterangan lain, Allah juga menjelaskan bahwa pengampunan Allah itu lebih besar dari dosa-dosa anak adam. Selama mereka mau bertaubat kepada-Nya, maka Allah akan mengampuni, tidak perduli dosanya memenuhi langit dan bumi. Nabi juga menjelaskan bahwa Allah sangat menyukai orang-orang yang mau bertaubat serta mengakui kesalahan “Setiap anak adam adalah tempat salah dan lupa, sebaik-baik mereka adalah mereka yang kemabli(bertaubat) mengakui kesalahan”. Didalam kitab al-Tawwabin diceritakan tengtang orang-orang yang bertaubat mulai dari malaikat, nabi dan utusan sampai para sahabat dan para ulama’. Ini sebuah gambaran bahwa Allah SWT benar-benar mahasa sempurna, sesuai dengan namanya’’al-Goffar, al-Rahman, al-Rahim,”. Wallau a’lam

. Yang dimaksud Ghodul Basar yaitu : menundukan kepaka dengan tujuan matanya tidak melihat wanita dijalanan serta menghindarkan diri dari labete fitnah seorang wanita. Ini diungkapkan dialam kitab Shohih bukhori.

. Ibnu Kasir 2/606

. Al Saibani, Imam Ahmad bin Hambal,Musnad Imam Ahmad 5/153- Muassasah Qurtubah-Al Qohirah.

Tips: Menghindari sikap negatif untuk hidup yang lebih sehat

Tips: Menghindari sikap negatif untuk hidup yang lebih sehat

Perasaan-perasaan mematikan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita. Dampak-dampak dari perasaan-perasaan mematikan yang tidak pernah terpikir oleh kita sebelumnya adalah :

KEMARAHAN, dapat menyebabkan :

-Rheumatoid arthritis

-Serangan jantung

-Penyakit jantung

-Gagal jantung

-Kanker

-Tekanan darah tinggi

-Stroke

-Tukak lambung


Dr. Robert Eliot, seorang ahli kardiologi ternama, menemukan bahwa ketika “para pereaksi panas” itu memendam perasaan-perasaan mereka, itu pada akhirnya berubah menjadi permusuhan dan kemarahan. Ketika itu terjadi, tekanan darah meningkat tajam, resiko serangan jantung dan stroke akan lebih tinggi. Maka, lepaskan kemarahan dan mintalah pengampunan, jangan menyimpan kemarahan sampai matahari terbenam.

KEBENCIAN dan IRI HATI, dapat menyebabkan :
-Tekanan darah tinggi
-Sakit kepala migran
-Penyakit jantung
-Tukak lambung
-Kanker.

Ketika seseorang mengalami kemarahan yang berlebihan, kekhawatiran dan stress yang diakibatkan oleh kebencian, tingkat adrenalinnya meningkat, tekanan darah juga meningkat dan dengan begitu jantung-khususnya serangan jantung- bertambah bagi mereka yang hidup dalam kemarahan. Orang-orang itu menghadapi resiko penyakit jantung dua kali lebih tinggi disbanding orang lain. Sebagai tambahan, ketika seseorang mengalami kekecewaan, kemarahan atau ketakutan saat makan, perasaan-perasaan negatif ini merangsang system saraf simpatiknya, yang pada gilirannya menyebabkan berkurangnya pengeluaran enzim-enzim pancreas, yang menciptakan kesulitan dalam pencernaan makanan. Ini menyebabkan perut kembung, adanya gas, sakit ulu hati, dan masalah pencernaan lainnya. Stress yang berlebihan yang disebabkan oleh perasaan-perasaan negatif cukup berbahaya karena itu meningkatkan tingkat kortisol kita, yang kemudian menekan system kekebalan tubuh kita. Ketika system kekebalan kita tertekan, sel kanker mulai terbentuk dan berkembang. Kebencian dan iri hati merupakan perasaan-perasaan yang merusak.

KESOMBONGAN, dapat menyebabkan :
-Penyakit mental
-Stroke
-Serangan jantung
-Kematian

Menurut pandangan saya, perasaan yang paling mematikan adalah kesombongan. Kerendahan hati dan ucapan syukur kepada Pencipta akan melindungi anda dari
perasaan yang paling mematikan – kesombongan.

KETAKUTAN dan KEKHAWATIRAN, dapat menyebabkan :
-Penyakit jantung
-Penyakit mental
-Kepanikan
-Depresi
-Serangan jantung
-Fobia.

Tubuh anda bias menanggapi ketakutan dan kekhawatiran dengan memicu pelepasan hormon adrenalin secara berlebihan, yang menyebabkan percepatan denyut jantung, penigkatan ventilasi paru yang abnormal, telapak tangan berkeringat, dan meningkatnya kontraksi system pencernaan. Ketakutan dan kekhawatiran yang berkesinambungan dapat menyebabkan keadaan peningkatan ini terjadi terlalu lama, dan dapat menyebabkan kelelahan adrenalin, kelelahan, kegelisahan dan kepanikan, gejala sulit buang air besar dan sakit kepala karena ketegangan. Kelelahan fisik dan emosional dan kelemahan system kekebalan tubuh anda dapat terjadi, dan hasil akhirnya adalah penyakit.

DEPRESI, dapat menyebabkan :

-Kanker

Penelitian telah menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan untuk melepaskan kemarahan mereka, sementara wanita cenderung menyembunyikannya. Adalah benar bahwa kanker dapat menyerang semua orang, tetapi salah satu factor yang paling umum yang ditemukan para peneliti sebelum kanker menyerang adalah ‘kurangnya penyaluran emosi’. Ibu rumah tangga memiliki peluang 54% lebih besar terkena kanker dibanding populasi pada umumnya dan 157% lebih besar dibanding dengan para wanita yang bekerja di luar rumah.

Langkah-langkah untuk mengembangkan hati yang gembira untuk menghasilkan kesehatan yang baik dan jauh dari penyakit :

Mengampuni
Mengendalikan lidah
Bersahabatlah dengan orang-orang yang positif
Berilah makanan yang sehat ke dalam pikiran anda
Kehidupan berohani yang akan mengubah kehidupan anda

Sumber : Apa Yang Anda TIDAK TAHU Mungkin Sedang MEMBUNUH ANDA!
Pesan Penting untuk Kesehatan Anda
Don Colbert, M.D.

Jika Mengikuti Jejak Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan Sahabatnya

Jika Mengikuti Jejak Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan Sahabatnya Saya digelari “radikal”, “fundamentalis”, “militan”, “eksklusif”, “literalis”, bahkan “Teroris” : Maka, Saksikanlah Bahwa Saya Bangga Jadi Seperti Itu!

Terserah mau dibilang tidak modern sekali pun, atau apa pun! Bagi saya Al-Qur‘an adalah pedoman hidup. Tidak ada satu pun kitab yang siap menyertai kita mulai hidup dan mati, sampai kita dihidupkan kembali kelak, kecuali Al-Qur‘an. Na’uzubillah, Ada orang yang berpendapat bahwa Al-Qur‘an itu sudah out of date.

Ia seolah-olah menganggap Allah itu dungu. Secara tidak langsung mereka membodohkan Allah. Seolah dia berkata, Allah itu tidak tahu kalau sekarang zaman sudah berubah. Na’udzubillah (kita berlindung kepada Allah) untuk mengatakan semacam itu. Dan, sekali lagi, saya selalu menjadikan dustur-dustur di bawah ini sebagai pegangan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda,

Sesungguhnya Bani Israil telah terpecah-belah menjadi 72 kelompok keagamaan, dan umatku akan berpecah-belah menjadi 73 kelompok keagamaan. Seluruhnya berada di api neraka, kecuali satu kelompok. Mereka (para sahabat) bertanya : “Siapakah satu kelompok itu wahai Rasulullah?”, maka beliau menjawab : “Mereka yang mengikuti jejakku dan jejak para sahabatku” (HR. Imam at-Tirmidzi, dan yang lainnya)

Itulah Islam yang murni, kini kita tidak perlu lagi menambah-nambah, merubah-rubah, mengurangi-mengurangi, sudah ada kode etiknya, karena sudah ditetapkan.
.
.
.

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” (Terj. QS. Al-Maidah : 3)

Dan tugas kita kini adalah menjalankan segala perintah-Nya, yang mana Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyuruh kita mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam,
.
.
.

Katakanlah : ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu…” (Terj. QS. Ali Imran : 31)

.

.

.

Mengapa kita tidak melihat sikap Sayyidina `Umar (dalam sebuah riwayat) ketika ditanya, “Mengapa tuan mencium batu Hajar Aswad?” Beliau menjawab “Jika tidak karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mencium Hajar Aswad, saya tidak mencium Hajar Aswad.”
Seharunya, perilaku kita sebagaimana Sayyidina `Umar ini dalam cara beragama yang benar. Yakni,
sami’ na wa atha’na (Kami mendengar, kami menjalankan).

.

.

.

Apakah Saya normatif? Ya, tidak mengapa. Karena nilai normatif adalah ruh dari agama. Saya heran dengan mereka yang bangga menjelaskan keimanan mereka menggunakan metode buatan orang kafir yang jelas-jelas sesat. Memang, kita boleh menggunakan metode dari mana saja, tapi apakah tepat jika digunakan untuk masalah keimanan dan aqidah, yang jelas-jelas kita punya aturannya sendiri.

.

Seharusnya kita bangga kalau memahami atau mempelajari Islam mereferensi pada Al-Quran, as-Sunnah, dan kitab-kitab yang banyak dikarang para ulama Salaf kita, jangan malah sebaliknya. Jadi,

.

Jangan ditambah, dikurangi, atau direkayasa. Saya tanya, masuknya Anda jadi Islam karena : sami’ na wa atha’na. Atau berusaha untuk membuat-buat keyakinan baru? Kalau begitu, lebih baik jangan pakai embel-embel Islam deh…

.

.

.

Kemampuan akal kita ini terbatas, sedangkan waktu hidup kita juga tak ada yang tahu pasti. Mulailah menggalli, mengaji, mengkaji, Islam, dengan rambu-rambu meniti jalan yang lurus.
.
.
.
Wa Allahu A’lam
Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada mereka yang meng-agung-kan akal mereka, dan mencoba “memperbaharui” Islam yang sudah murni….
.
.
.
[] Sabtu Ba’da Zuhur, 19 Juni 2010